8 Tips for Writing Fanfiction

“If you use music to inspire you, don’t be afraid to say so….”

jungrooSeseorang berkata menulis lebih baik ketika kita mendengarkan musik. Bagaimana denganmu? Musik adalah bahasa universal. Ketika penulis menggunakan musik, nada dan tempo potongan tercermin dalam isi tulisan mereka. Ada marah, kecewa, pahit, pilu, bahagia, terpukau atau termehek-mehek.

Ingat bahwa seorang penulis tidak harus mencari lagu yang cocok dengan suasana hati, meskipun ada saat-saat musik yang benar-benar melompat-memulai kreativitas dan akhirnya menulis karena lagu!

“Don’t change a character’s personality unless you properly explain the reason.”

Fanfiction tidak tertulis tentang karakter asli. Meskipun mungkin ada “akting cemerlang” karakter asli, cerita ini berdasarkan karakter yang dimiliki oleh orang lain. Itu adalah lingkup fanfiction yang adalah dimana karakter yang kamu pinjam adalah milik orang lain. Misalnya, kamu meminjam karakter “Keenan” dalam novel “Perahu Kertas” milik penulis Dee.

Fanfic, menurut definisi, adalah fiksi tertulis oleh fans.

Lantas apakah itu RPF? Sederhanya, RPF adalah singkatan dari Real Person Fiction, dimana sebuah fanfiksi dengan tokoh atau karakter yang benar-benar ada seperti selebritis, public figure, atlet, dan lain-lain. Nah, inilah lingkup kita.

Ingat bahwa ada penggemar lain di luar sana yang mungkin membaca karyamu. Mereka kemungkinan besar akan marah jika kamu mengubah karakter yang ada. Pun karakter idol favorit mereka. Untuk alasan ini, kamu tidak harus mengubah banyak kecuali kamu berkomitmen bahwasanya untuk kepentingan cerita tidak lain bukan untuk melecehkan, dsb.

“A writer is an observer.”

Amatilah apa yang ada disekelilingmu.

Berbagilah pekerjaanmu dengan penggemar lainnya. Coba untuk memikirkan tulisanmu seolah-olah kamu sedang menulis episode berikutnya dari acara atau ending alternatif untuk film. Pembaca akan menghubungkan karakter, plot baru dan hal lainnya yang telah kamu impikan. Jika mereka tidak bisa mengatakan bahwa karakter dalam ceritamu adalah akan seperti ini atau seperti itu dalam artian mereka begitu menyukainya dan antusias untuk menanti next chapter, itu sangat tidak mungkin mereka akan membaca karyamu berikutnya. Namun cobalah untuk melihat dari sisi pembacamu juga, terkadang permintaan mereka dapat kamu jadikan pertimbangan yang masuk diakal untuk penyesuaian plot yang ada.

“Be prepared for people to love your writing, want more and give positive feedback…or not.”

Kebahagiaan dan kreativitas tampaknya mengalir ketika semua orang mencintai kita. Siapa yang tidak ingin mendengar tepuk tangan dan sorak-sorai dari komentar pada tulisan mereka?Bagian yang sulit adalah mempersiapkan batin kita untuk emosi yang berasal dari kata-kata yang pedas, mengerikan, kritik kejam, dsb. Saat melihat jumlah kolom komentar yang ada mungkin kita hendak berayun datang untuk membaca komentar. Jika membaca review yang baik, kita gembira. Jika itu diikuti oleh komentar negatif, suasana hati benar-benar hancur. Karena orang baik akan menyukai pekerjaan kita atau tidak menyukai pekerjaan kita sama sekali. Kita mungkin menemukan diri kita akan naik dan turun pada kondisi ini. Sering akan memiliki banyak perubahan mood. Ada yang seperti itu?Jika kita seseorang yang membutuhkan penguatan positif untuk menulis, mempersiapkan diri untuk membanting kepala pertama ke dinding bata yang dikenal sebagai blok penulis. Review positif dan ulasan negatif adalah pendapat seseorang untuk membuatmu bisa bergerak sejauh mana kau bisa. Jika kamu seorang penulis maka yang perlu kamu lakukan adalah menulis. Jangan biarkan komentar negatif terus membuatmu terjatuh dan tak mampu bangkit. Dan tidak bergantung pada komentar positif untuk terus bergelanyutan tanpa berpikir membungkam komentar negatif mereka dengan karya terbaikmu.

“Use a disclaimer to cover your…y’know.

Dislaimers adalah temanmu. Disclaimer sangat diperlukan. Draft disclaimer selalu digunakan di mana-mana karena kamu harus menutupi semua dasar hukum dengan baris ini:

Title: Ini adalah baris di mana judul cerita tercantum.
Penulis: Cantumkan nama penulis sebagai pengarang.
Rating: Batasan usia untuk jenis cerita bagi pembaca.
Length: Panjang cerita.
Genre: Jenis cerita.
Pairing/Cast: Tokoh/Pasangan yang ada dalam cerita.
Disclaimer: ___ bukan milik saya. Saya hanya meminjam tokoh/karakter untuk kepentingan cerita. Hanya hanya mengklaim plot dan isi cerita milik saya. Saya tidak bermaksud untuk menyebabkan kerusakan karakter dan mengambil keuntungan dari itu.

Menempatkan semua informasi ini pada awal setiap cerita tidak hanya memberikanmu sebuah kemudahan untuk selanjutnya, tapi itu sangat baik mungkin mencakup masalah kewajiban potensial. Jadi ini amat penting untuk awal penulisan fanfiction sebagai kepala status ceritamu.

“Be responsible and use the rating system to warn readers about adult content.”

Ketika sedang menulis fanfic dan posting secara online, kamu harus ingat bahwa tidak setiap orang yang membaca pekerjaanmu akan cukup umur untuk membacanya. Seks, kekerasan dan kata-kata kotor mungkin dianggap OK untuk orang dewasa tapi bukan anak-anak. Perlu diingat bahwa kamu (misalnya) bukan satu-satunya di web yang mencari EXO setiap hari.

Pertama-tama, peringkatan fanfiction adalah setara sastra ke peringkat film. Tentu tahu jika kita menonton televisi saja ada jenis tontonan yang dibatasi, misal: SU untuk Semua Umur, A untuk Anak, D untuk Dewasa, R untuk Remaja.

Sementara dalam fanfiction ada K, G, PG, PG13, PG15, PG17 … tentu semua tahu apa yang dimaksudkan selanjutnya.

Rating: PG untuk bahasa, situasi seksual, dan kekerasan. Ada banyak jenis Rating, kamu bisa temukan di Kamus Fanfiction atau www.fictionratings.com.

Lebih baik untuk memberikan informasi ini di muka sebelum pembaca bahkan akan mulai membaca. Ini akan menyelamatkan mereka malu dan kamu tentunya.

“Only write about what you love.

loveletter8Jika kamu penggemar Super Junior (misalnya) lalu bersikeras menulis Infinite (misalnya), susah payah jatuh bangun, jangan stres lebih mencoba untuk menulis fic yang layak macam fandom yang tidak pernah kamu jelajahi.

Pekerjaanmu akan lebih baik dan kamu akan merasa lebih baik tentang pekerjaanmu jika kamu hanya menulis apa yang kamu sukai. Jangan memaksakan diri menjadi fandom baru jika kamu tidak siap untuk sebuah tantangan. Menulis apa yang membuat kamu bahagia dan nyaman.

“Share your fiction with the rest of the world and validate the work of others.

Semua pasti mencintai umpan balik. Buatlah sebuah perjanjian dengan dirimu sendiri mulai dari sekarang dan bersumpah untuk melakukan upaya jujur untuk mengomentari setiap fic kamu baca. Apakah kamu menikmatinya atau tidak. Mungkin kamu harus melakukan hal yang sama sebelum mendapatkan apa yang kamu inginkan juga. Feedback itu akan selalu ada jika kamu pun melakukannya. Percayalah, nama dan komentarmu ada di sana, di sana dan di sana. Seseorang yang fic-nya kamu komentari akan melakukan hal yang sama, meski terkadang seperti tidak yang kita harapkan. Komentar itu perlu tapi kejujuran itu lebih diperlukan. Jadi, belajarlah dari feedback yang ada untuk perkembanganmu, guys!

Kamu akan menikmatinya, bahkan lebih ketika kamu membacanya lagi beberapa tahun kemudian.
So, selamat menulis! c:
.
.
.
.
source: Emily Smith@fuelyourwriting
translated by Fe Ling@KFFSchool dengan pengubahan.

2 responses to “8 Tips for Writing Fanfiction

Tinggalkan Balasan ke Keke Joongie Batalkan balasan